Senin, 11 Oktober 2010

Membangun Perkebunan Kelapa Sawit




PENDAHULUAN

A. SAWIT

  • Kelapa sawit adalah tanaman sejenis palma berakar serabut atau monokotil.
  • Bagian tanaman yang bernilai ekonomis adalah buah.
  • Buah tersusun dalam sebuah tandan dan disebut TBS (Tandan Buah Segar ).
  • Satu tandan tanaman dewasa beratnya mencapai 20 – 35 kg,bahkan ada yang mencapai diatas 40 kg,tergantung pada perawatan dan pemupukan tanaman .
  • Tandan tersusun dari 200 – 600 buah @ 20 – 35 gram.
  • Buah diambil minyaknya dengan hasil :
  • Sabut (daging buah / mesocarp) menghasilkan minyak kasar (CPO) 20 – 26 %
  • Inti sawit sebanyak 6 % yang menghasilkan minyak inti (PKO) 3 – 4%
  • Kadar % dihitung dari berat tandan buah segar .

B. UMUR TANAMAN

  • Umur ekonomis tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan umumnya 25 tahun,
  • Tetapi dewasa ini umur ekonomis tanaman bisa mencapai lebih dari 25 tahun.
  • Pada umur diatas umur ekonomis tanaman sudah tinggi sehingga sulit di panen,tandanya sudah jarang sehingga secara perhitungan tidak ekonomis lagi.
  • Pengelompokan berdasarkan umur tanaman adalah sebagai berikut :
  • 3 – 8 tahun : Muda 9 – 13 tahun : Remaja
  • 14 – 20 tahun : Dewasa > 20 tahun : Dewasa
  • Pengelompokan berdasarkan masa berbuah :
  • TBM (Tanaman belum menghasilkan) : 0 – 3 tahun.
  • TM ( Tanaman menghasilkan ) : > 3 tahun.

C. BAHAN TANAMAN

  • Buah tanaman kelapa sawit berupa benih yang sudah dikecambahkan disebut : GS ( Graminated Seed )
  • Sumber resmi benih kelapa sawit antara lain : PPKS, Lonsum, Socfindo, damimas.
  • Setiap pembelian benih tersebut disertai label disetiap kantong dan sertifikatnya.
  • Benih asli dibuat dari hasil persilangan antara jenis Dura (sebagai pohon ibu ) dan Pesifera (sebagai pohon bapak ).
  • Benih asli secara visual tidak dapat dibedakan dengan benih yang tidak asli.
  • Ciri-ciri dari dura fesifera dan tenera dilihat dari buahnya adalah sebagai berikut:

Dura X Pesifera = Tenera

D P T

Ciri-ciri

Dura

Pesifera

Tenera

Ketebalan Cangkang (mm)

2-5

Tidak ada

1-2,5

% Cangkang/buah

20-50 %

-

3-20 %

% Mesocarp/daging buah

20-65 %

92-91 %

60-90 %

% Inti buah

4-20 %

3-8 %

3-15 %

Kadar minyak

rendah

tinggi

Sedang


Kelemahan pesifera secara umum adalah tandanya kecil – kecil dan mengalami aborsi/gugur pada awal perkembanganya.




D.MORFOLOGI TANAMAN

1. Akar

Tanaman kelapa sawit berkeping satu, sistim perakarannya serabut, akar pertama yang muncul dari biji yang berkecambah disebut Radikula.Radikula selanjutnya akan mati dan digantikan dengan akar-akar primer yang tumbuh dari bahagian bawah batang, kemudian bercabang akar sekunder, tersier, kuarterner.

  • Diameter akar primer 5 – 10 mm
  • Diameter akar sekunder 2 – 4 mm
  • Diameter akar tersier 1 – 2 mm
  • Diameter akar kuarterner 0,1 – 0,3 mm

Akar yang paling aktif menyerap air dan unsur hara adalah akar tersier dan kuarterner berada pada kedalaman 0 – 60 cm dan jarak 2 – 2,5 m dari pangkal pohon.

2. Batang

  • Tanaman kelapa sawit berbatang lurus, tidak bercabang, pada tanaman dewasa diameternya 45 – 60 cm bagian bawah batangnya lebih gemuk yang disebut bonggol, dengan diameter 60 – 100 cm .
  • Pelepah /daun menempel membalut batang .
  • Kecepetan tumbuh 35 – 75 cm / tahun sampai tanaman berumur 3 tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus pelepah yang belum ditunas.
  • Pada tanaman berumur 25 tahun tinggi batang mencapai 13 – 18 m.

Perkembangan tinggi batang kelapa sawit yang normal dapat disajikan sebagai berikut.:


Umur

Thn

Tinggi

Meter

Umur

Thn

Tinggi

Meter

Umur

Thn

Tinggi Meter

3

1,6

10

6,7

18

11,3

4

2,2

11

7,5

19

11,5

5

2,6

12

8,4

20

11,9

6

3,8

13

8,9

21

12,2

7

4,5

14

9,8

22

12,4

8

5,4

15

10,0

23

13,0

9

5,7

16

10,5

24

13,3



17

11,0

25

14,0









3. Daun

▪ Tahap perkembangan daun :

  • Lanceolate Daun awal yang keluar pada masa pembibitan berupah helaian daun yang utuh.
  • Bifurcate Bentuk daun dan helaian daun sudah pecah tetapi bagian ujung belum terbuka.
  • Pinnate Bentuk daun dengan helaian daun yang sudah membuka sempurna dengan arah anak daun keatas dan kebawah.
  1. Pada tanaman muda mengeluarkan 30 daun ( umumnya disebut pelepah ) pertahun pada tanaman tua antara 28 – 24 pelepah per tahun.
  2. Panjang pelepah tanaman dewasa 9 m, anak daun 125 – 200 pasang dengan panjang 1 – 1,2 m dengan lebar tengah + 6 cm.
  3. Jumlah pelepah yang harus dipertahankan pada tanaman dewasa adalah 40 – 56 pelepah selebihnya dibuang saat panen.
  4. Kedudukan daun pada batang 3/8 artinya pada setiap tiga putaran terdapat 8 daun.
  5. Spiral kiri atau spiral kanan.
  6. Arah putaran dilihat dari arah atas kebawah, dan arah putaran ini tidak ada pengaruhnya terhadap produksi
  1. Bunga

  • Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau betina .
  • Bunga mulai berbunga pada umur ± 14 – 18 bulan
  • Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina.
  • Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan betina ada pada satu rangkaian.
  • Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan bunga (bunga jantan dan bunga betina).

Bunga jantan Bunga betina

  • Terdiri dari 100-250 spikelet Terdiri dari 100-200 spikelet
  • 1 tandan mekar dengan bau Tiap spikelet 15-20 bunga.
  • Yang wangi selama 2-4 hari.


  1. Buah

  • Umumnya yang ditanam adalah varietas nigrescen, dengan warna buah ungu kehitaman saat mentah.
  • Buah akan matang 5-6 bulan setelah penyerbukan dan warnanya berubah menjadi orange, berat tandan dan ukuran buah bervariasi tergantung umur tanaman, kesuburan tanah dan pemeliharaan .
  • Perkembangan jumlah dan berat tandan disajikan sebagai berikut:

Perkembangan jumlah dan berat tandan

Umur ( tahun )

Jumlah tandan/pkk/tahun

Berat kg / tandan

3 – 8 tahun

15 – 25 tandan / tahun

3,5 – 13 kg / tandan

8 – 16 tahun

10 – 15 tandan / tahun

14 – 24 kg / tandan

> 16 tandan

4 – 8 tandan / tahun

25 – 35 kg / tandan

E. LINGKUNGAN TUMBUH

Lingkungan tumbuh yang penting diperhatikan adalah iklim, keadaan fisik, dan kesuburan tanah, berdasarkan faktor ini kelas kemampuan lahan digolongkan menjadi 4 kelas : S1, S2, S3, dan N1 (sangat sesuai, agak sesuai, tidak sesuai, tidak sesuai bersyarat).

No

Description

S1

S2

S3

N1

1

Letak& tinggi tempat

0 – 400

0 – 400

0 – 400

0 – 400

2

Bentuk wilayah :

- Topografi

- Lereng

- Penggenangan

- Drainase

Datar berombak

0 – 15

Tidak ada

Baik

Bergelombang

16 – 25

Tidak ada

Sedang

Berbukit

25 – 36

Tidak ada

Agak terhambat

Curam

>36

Sedikit

Terhambat

-

3

Tanah

Kedalaman/solum

- Bahan organik

- Tekstur

- Batuan

Penghambat %

- Kedalaman air tnh

- Ph

> 80 cm

5 – 10 cm

Lempung,lemp

Liat,

<>

> 80

5 – 6

80 cm

5 – 10 cm

Liat berpasir

Liat

3 – 15

60 – 80

4,5 – 5

60-80 cm

5 – 10 cm

Pasir,debu

Berlemp.

15 – 40

50 – 60

4 – 4,5

-

<>

<>

Liat berat,

Berpasir

> 40

40 – 50

4

Iklim

- Curah hujan

- Defisit air

- Temperatur (˚C)

- Penyinaran (jam)

- Kelembaban %

- Angin

- Bulan kering

2000-2500

0 – 150

22 – 26

6

80

Sedang

0

1800 – 2000

150 – 250

22 – 26

6

80

Sedang

0 - 1

1500-1800

250-400

22- 26

6

80

Sedang

2 – 3

<>

> 400

22-26

<>

80

Kencang

3







F. PRODUKTIFITAS

Produktifitas tanaman kelapa sawit jenis Tenera secara umum pada kelas lahan ,S1,S2,S3,N1 adalah sebagai berikut :

Umur

(Thn)

Kelas lahan S1

Kelas lahan S2

Kelas lahan S3

T

RBT

TBS

T

RBT

TBS

T

RBT

TBS

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

22

19

19

16

16

15

14

13

12

12

11

10

9

8

8

7

7

6

6

5

5

4

4

3,2

6,0

7,5

10,0

12,5

15,1

17,0

18,5

19,6

20,5

21,1

22,5

23,0

24.5

25,0

26,0

27,5

28,5

29,0

30,0

30,5

31,9

32,4

9

15

18

21

26

30

31

31

31

31

31

30

28

27

26

25

24

23

22

20

19

18

17

18

18

17

15

15

15

13

12

12

11

11

10

9

8

8

7

7

6

6

5

5

4

4

3,0

6,0

7,0

9,4

11,8

13,2

16,5

17,5

18,5

19,5

20,0

21,8

23,0

23,1

24,1

25,2

26,4

27,8

28,6

29,4

30,1

31,0

32,0

7

14

16

18

23

26

28

28

28

28

28

27

26

25

25

24

22

22

22

19

18

17

16

17

17

16

15

15

15

13

12

12

11

10

10

9

8

7

7

6

5

5

5

4

4

4

3

5

7

8,5

11,1

13,0

15,5

16,0

17,0

18,5

20,0

21,0

21,0

22,0

23,0

24,0

25,0

27,0

27,0

28,0

29,0

30,0

34,0

7

12

14

17

22

25

26

26

26

26

26

25

24

24

22

21

20

19

18

17

16

15

14

Rata2

11

21

24

10

20

22

10

19

20

Keterangan:

T = Jumlah tandan/phn/tahun RBT = Rata – rata berat tandan

TBS = Tandan TBS/Ha/tahun

Tetapi walaupun demikian produksi tanaman kelapa sawit masih dapat di tingkatkan lagi diatas produksi secara umum, yaitu dengan peningkatan kebutuhan pupuk dan peningkatan perawatan.